Yahudi Anti-Semitisme





oleh : Jan van Hesling


Apakah Anda percaya terhadap dokumen yang baru saja Anda baca?. Apakah Anda dapat melihat hal itu terjadi pada zaman modern saat kita hidup hari ini?. Saya mendengar beberapa orang pembaca memberikan komentar:

“Dokumen itu tidak benar, Protokol bukan bikinan orang Yahudi, tapi disusun oleh orang-orang yang anti-Semit“

Baiklah, bagi mereka yang “pintar”, Saya akan perlihatkan dua kesalahan dari alasan yang dikemukakannya:

1. Merupakan fakta yang tidak bisa dipungkiri bahwa Protokol merupakan buatan asli tangan Yahudi. Untuk membuktikan hal ini dapat diketemukan di dalam salah satu dari buku-buku tertua di dunia yang telah terjual jutaan eksemplar yang tidak bisa lagi ditarik dari peredaran, yaitu Talmud Yahudi.

2. Semitisme atau anti-Semit dan Yahudi hampir tidak ada kesamaannya!. Dengan heran, beberapa orang berkomentar secara langsung. “Apa yang dikatakan orang ini?”, Oleh karena itu jangan begitu saja percaya mengenai berita yang dimuat media masa yang umumnya dikuasai Yahudi. Cobalah cari beberapa buku sejarah dan Encyclopaedia Judaica kemudian setelah Anda melakukan penelitian ambillah pengetahuannya. Saya akan kutipkan catatan pendek yang diambil dari Des Griffin yang telah melakukan penelitian luar biasa mengenai Yahudi, dimuat di dalam bukunya berjudul Anti-Semitism and the Babylonian Connection. Sebagai hasil usaha propaganda Zionis yang tiada mengenal lelah, sebagian besar orang Jerman dan Amerika telah terkecoh untuk mempercayai bahwa kata Semite merujuk hampir secara eksklusif kepada manusia yang dikenal sebagai Yahudi, Faktanya, jauh daripada kebenaran!. Menarik sekali, mengapa?, karena kata-kata Semite, Semitism dan anti-Semitism bahkan tidak tertera di dalam Noah Webster's American Dictionary of the English Language edisi tahun 1828. Kata-kata itu baru dibubuhkan menjelang akhir abad yang lalu.

Jadi, siapakah sebenarnya Semit itu?

Menurut Oxford Universal Dictionary, 1944 (hal. 1838) Semites, mereka adalah kelompok ras manusia yang disebutkan di dalam Genesis 10 sebagai anak-cucu keturunan Shem, anaknya Nuh, seperti ras Arab, Yahudi, Asyiria dan Armenia, berbicara dengan bahasa Semit sebagai bahasa ibunya. Jadi, pada umumnya orang di dunia ketika ditanya “apakah Yahudi modern aslinya adalah dari keturunan Ibrani atau Semit”, mereka akan menjawab “ya“!. Tapi itu salah!. Alias hal itu tidaklah benar. Yahudi dalam masyarakat modern saat ini tidak ada hubungannya dengan keturunan Ibrani kuno masa turunnya Bible. Selama beberapa dekade kita tidak pernah memikirkan masalah ini, bahkan sampai mempertanyakan asumsi dasarnya pun tidak.

Sebenarnya, berdasarkan fakta sejarah 95% Yahudi modern bukanlah merupakan keturunan Semit. Mereka adalah keturunan Turki – apa yang dikenal dengan sebutan suku bangsa Khazars.

“Suku bangsa Khazars datang bukan dari Jordan, akan tetapi dari Volga, bukan dari Kanaan, tetapi dari Kaukasus. Secara genetik mereka lebih dekat dengan suku bangsa Hun, Uigur dan Magyar daripada keturunan Ibrahim, Ishaq dan Ya'kub. Sejarah Kekaisaran Khazars, yang secara perlahan-lahan mulai muncul dari masa lalu, awalnya nampak seperti sebuah olok-olok, karena sebelumnya tidak pernah dimuat dalam sejarah.

(Arthur Koestler, The Thirteenth Tribe).

Let me give you some quick overview of the history of the Khazars.

Saya kutipkan gambaran umum mengenai sejarah bangsa Khazars.

“Bangsa Yahudi saat ini terbagi ke dalam dua kelompok: yaitu Yahudi Sephardim dan Ashkenazim. Yahudi Sephardim merupakan keturunan Yahudi yang sudah sejak lama menetap di Spanyol (Ibrani:Shepard) sampai mereka di usir dari Spanyol pada akhir abad ke lima belas. Pada tahun 1960-an, jumlah Yahudi Sephardim diperkirakan berjumlah 500.000 orang. Sedangkan pada waktu yang sama Yahudi Ashkenazim atau Yahudi Khazar berjumlah kira-lira 11 juta orang”

(The Thirteenth Tribe, p.181)

The Jewish Encyclopaedia menjelaskan kepada kita mengenai bangsa Khazars (diucapkan berbeda-beda)

“Chazars: Penduduk yang aslinya bangsa Turki sejarah dan kehidupan awalnya bercampur dengan Yahudi di Rusia … terdorong oleh sifat sebagai suku bangsa nomadik yang tinggal di stepa dan oleh keinginan mereka untuk menjarah dan membalas dendam. Pada pertengahan kedua abad ke-6 suku bangsa Khazars pindah ke arah Barat … kerajaan Khazars tegak didirikan di wilayah selatan Rusia, jauh sebelum didirikannya kekaisaran Rusia oleh bangsa Vangarian tahun 855M. Waktu itu kerajaan Khazars mencapai puncak kejayaannya dan sering melakukan peperangan. Dalam akhir abad ke-8 … chagan atau raja Khazars bersama-sama dengan para bangsawan, dan sejumlah besar rakyatnya yang beragama pagan, memeluk agama Yahudi. (Having the Christian' s to their left and the Muslims to their right they were asked to join either one of those religions, but the chagan out of protest chose the Jewish religion).

Penduduk Yahudi di wilayah kerajaan Khazars pada masa periode antara abad ke-7 dan abad ke-8 semakin banyak. Kira-kira pada abad ke-9 nampaknya semua penduduk di kerajaan Khazars adalah Yahudi dan mereka belum lama memeluk Judaisme sebagai agamanya. Salah seorang penerus raja Bulan, Obaidah, melakukan pembaharuan kerajaan serta memperkuat agama Yahudi.

“Ia mengundang ilmuwan Yahudi untuk tinggal di wilayahnya kemudian membangun sinagog-sinagog serta sekolah-sekolah. Rakyat diperintah berdasarkan hukum Bible, Misnah dan Talmud dan melakukan ibadah hazzanim … Dalam tulis-menulis Khazars menggunakan huruf Ibrani … bahasa Khazars mendominasi.

“Kerajaan Rusia Varangian didirikan di Kiev … sampai dengan penaklukan akhir bangsa Khazars oleh bangsa Rusia setelah berperang mati-matian. Empat tahun kemudian bangsa Rusia menaklukan seluruh wilayah Khazar di timur sungai Azov. Banyak anggota keluarga kerajaan Khazar berimigrasi ke Spanyol … diantaranya ada juga yang ke Hungaria, tetapi sebagian besar rakyatnya tetap tinggal.

(Jewish Encyclopaedia, Volume IV, article on Chazars, pp. 1-5).

Pada masa Obadiah berkuasa, ia menentapkan bahwa penerus chagan atau raja, sesuai hukum dasar negara, hanya Yahudi saja yang diperbolehkan naik ke singgasana kerajaan.

Dengan bahan-bahan informasi hanya dari sumber Yahudi, kita dapat melihat bahwa mayoritas Yahudi saat ini tidak bisa mengaku sebagai asli keturunan Ibrani dan kemungkinan yang berhak adalah Palestina. Karena fakta tersebut, istilah “anti-Semitisme” tidak mengacu kepada Yahudi modern. Seorang Yahudi keturunan Ibrani, Benyamin Freedman yang pernah aktif dalam gerakan Zionis dalam tahun 30-an dan tahun 40-an, dengan terang-terangan menjelaskan tujuan sebenarnya dibalik penggunaan istilah “anti-Semitisme”.

Dia menegaskan bahwa:

“istilah itu harus dihapuskan dari bahasa Inggris. 'Anti-Semitisme' hanya melayani kepentingan Yahudi saat ini, dan istilah itu dimanfaatkan sebagai kata-kata untuk memfitnah. Apabila Yahudi merasa bahwa bila ada orang yang menentang tujuannya, mereka mendiskreditkan korbannya dengan menggunakan kata 'Anti-Semitisme' atau 'anti-Semitik' melalui semua saluran yang berada di bawah komandonya dan di bawah kontrolnya“

( Facts are Facts, Benjamin Freedman, p.73).

Juga apa yang terjadi di Third Reich (Jerman) tidak harus brhubungan dengan “anti-Semitisme”, yang jelas berkaitan dengan “anti-Khazarisme dan “anti-Talmudisme” (khususnya yang menyangkut “Hukum-hukum Musa”) yang akan dijawab secara tepat dan benar oleh setiap anggota-SS (bila masih hidup). Saya akan memberikan beberapa penjelasan gamblang mengenai semua istilah-istilah ini.

Yang paling terkenal dan paling kuat dari keluarga Khazars ini adalah keluarga Rothschild, yang nama keluarganya saja menggunakan nama red shield yang merupakan simbol bangsa Khazars. Apakah ini masuk akal?. Jelas masuk akal, bahkan lebih banyak lagi penjelasannya di akhir pembahasan buku ini.

Perlu diingat bahwa, karena Yahudi modern bukanlah Ibrani aslinya, mereka tidak ada hak mengklaim tanah Palestina. Negara Israel yang ada saat ini jeals-jelas tidak syah alias illegal, bahkan bila dari Yahudi modern itu ada yang asli keturunan Ibrani.

Untuk lebih jelasnya: suku bangsa yang paling bersikap “anti-Semitik” bisa jadi Yahudi modern itu sendiri. Mengapa?. Karena mereka memerangi dan membenci bangsa Arab kapan dan dimana saja, padahal mereka merupakan keturunan Semit yang sebenarnya!! Oleh Karena itu, bangsa "Arab anti-Khazars“ atau "anti-Yahudi“ dan Yahudi yang dimaksud adalah Yahudi yang "anti-Semitik“ keturunan Khazars.

Pikirkanlah hal itu!. Kadangkala kebenaran itu sangat tidak menyenangkan.

original source: Secret Societies and their Power in the Twentieth Century, oleh Jan van Hesling

Di re-post dari : akhirzaman.info

0 komentar:

:nangis :rate :lebay :hoax :nyimak :hotnews :gotkp :wow :pertamax :lapar :santai :malu :ngintip :newyear

Posting Komentar

silahkan dikomentari dengan bijak